Jumat, 10 Oktober 2014
Hari ini kami kami kembali berkeliling kelurahan setelah terjeda agenda sidang-sidang penyusunan Alat Kelengkapan Dewan.
Kali ini kami menyapa Kelurahan Cisalak Pasar.
Ditemui Pak Lurah Zikri Darmawan, Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan petugas pelaksana Si Ekonomi & Pembangunan kami asik membahas permasalahan pembangunan.
Diantara yang menjadi permasalahan adalah kurangnya SDM. Saat ini Cipas tidak memiliki Sekretaris Kelurahan. Pelayanan ditopang oleh 6 orang PNS termasuk lurah dan 4 tenaga sukarelawan. Hal ini tentu dirasakan kurang optimal untul melayani warga terlebih jika harus turun ke wilayah. Untuk itu kami memberi arahan agar lurah membuat ajuan, tidak hanya secara lisan tapi tertulis kepada Pemkot disertai alasan2nya.
Hal lain yang juga disampaikan dalam diskusi tersebut adalah perihal renovasi pasar Cisalak yang direncanakan dilaksanakan pada tahun 2015. Koordinasi dengan lurah dalam hal ini dirasakan kurang terutama terkait dengan relokasi pedagang selama proses renovasi. Bagaimanapun para pedagang tidak boleh terhenti aktivitas usahanya. Para pedagang tersebut berharap mereka akan dapat tempat berdagang sementara di satu lokasi yang cukup luas. Hal ini agar memudahkan pembeli memenuhi kebutuhannya. Hal yang perlu juga diperhatikan adalah limbah pasar terutama limbah organik agar baunya jangan sampai mengganggu warga sekitar.
Menjawab hal ini kami berjanji akan berkoordinasi dengan dinas2 terkait agar baik proses renovasi maupun relokasi temporer pedagang dapat berjalan sesuai harapan.
Hal lain yang juga kami bahas adalah tentang keberadaan Setu Gadog. Setu ini telah mengalami sedimentasi sehingga perlu segera dinormalisasi. Jangan sampai setu ini tidak terawat, mengalami pendangkalan dan akibatnya kehilangan fungsinya sebagai wahana konservasi air. Dalam waktu dekat kami akan melakukan peninjauan ke lokasi dan berjanji akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar melakukan intervensi mengingat setu merupakan kewenangan pusat. Jangan sampai nasibnya sama dengan beberapa setu yang raib karena telah berubah menjadi wilayah hunian. Bagaimanapun peran Depok sebagai kawasan hijau & konservasi air yang menyangga ibukota harus terus diupayakan. Termasuk memperbanyak pembuatan sumur2 resapan. Program2 konservasi tersebut harus menjiwai agenda Musrenbang. Untuk itu kami menyatakan siap mengawal program2 tersebut. Semoga Allah swt memudahkannya...aamiin.
Sri utami
Hari ini kami kami kembali berkeliling kelurahan setelah terjeda agenda sidang-sidang penyusunan Alat Kelengkapan Dewan.
Kali ini kami menyapa Kelurahan Cisalak Pasar.
Ditemui Pak Lurah Zikri Darmawan, Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan petugas pelaksana Si Ekonomi & Pembangunan kami asik membahas permasalahan pembangunan.
Diantara yang menjadi permasalahan adalah kurangnya SDM. Saat ini Cipas tidak memiliki Sekretaris Kelurahan. Pelayanan ditopang oleh 6 orang PNS termasuk lurah dan 4 tenaga sukarelawan. Hal ini tentu dirasakan kurang optimal untul melayani warga terlebih jika harus turun ke wilayah. Untuk itu kami memberi arahan agar lurah membuat ajuan, tidak hanya secara lisan tapi tertulis kepada Pemkot disertai alasan2nya.
Hal lain yang juga disampaikan dalam diskusi tersebut adalah perihal renovasi pasar Cisalak yang direncanakan dilaksanakan pada tahun 2015. Koordinasi dengan lurah dalam hal ini dirasakan kurang terutama terkait dengan relokasi pedagang selama proses renovasi. Bagaimanapun para pedagang tidak boleh terhenti aktivitas usahanya. Para pedagang tersebut berharap mereka akan dapat tempat berdagang sementara di satu lokasi yang cukup luas. Hal ini agar memudahkan pembeli memenuhi kebutuhannya. Hal yang perlu juga diperhatikan adalah limbah pasar terutama limbah organik agar baunya jangan sampai mengganggu warga sekitar.
Menjawab hal ini kami berjanji akan berkoordinasi dengan dinas2 terkait agar baik proses renovasi maupun relokasi temporer pedagang dapat berjalan sesuai harapan.
Hal lain yang juga kami bahas adalah tentang keberadaan Setu Gadog. Setu ini telah mengalami sedimentasi sehingga perlu segera dinormalisasi. Jangan sampai setu ini tidak terawat, mengalami pendangkalan dan akibatnya kehilangan fungsinya sebagai wahana konservasi air. Dalam waktu dekat kami akan melakukan peninjauan ke lokasi dan berjanji akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar melakukan intervensi mengingat setu merupakan kewenangan pusat. Jangan sampai nasibnya sama dengan beberapa setu yang raib karena telah berubah menjadi wilayah hunian. Bagaimanapun peran Depok sebagai kawasan hijau & konservasi air yang menyangga ibukota harus terus diupayakan. Termasuk memperbanyak pembuatan sumur2 resapan. Program2 konservasi tersebut harus menjiwai agenda Musrenbang. Untuk itu kami menyatakan siap mengawal program2 tersebut. Semoga Allah swt memudahkannya...aamiin.
Sri utami