Topics :
Langsung ke konten utama

Refleksi Peringatan Hari Ibu

Selamat Hari Ibu
Refleksi semangat hari ibu dalam konteks kekinian adalah tidak sekedar memperjuangkan kontribusi kaum ibu dalam pembangunan karena telah banyak kaum perempuan yang menduduki jabatan-jabatan tinggi di negeri ini, bahkan negeri inipun pernah dipimpin oleh presiden perempuan.

Bukan pula dalam hal mengenyam pendidikan karena kaum perempuan juga sudah menikmati kesamaan kesempatan untuk mengenyam pendidikan hingga jenjang tertinggi. 

Bukan pula perbaikan gizi ibu hamil dan menyusui karena hal inipun telah menjadi kebijakan yang tersistem. 

Tetapi semangat hari ibu kini hendaknya dimaknai dengan berkontemplasi dan merenungkan perjalanan panjang perjuangan kaum perempuan. Setelah semua keinginan kaum ibu dalam konggres wanita Indonesia 1 di Solo itu tercapai, maka perlu kembali mengingatkan dan menegaskan akan pentingnya kesetiaan kaum ibu untuk tetap menjalankan peran utamanya menjadi ibu generasi. 

Kaum perempuan perlu kembali ditagih komitmennya agar dengan kemerdekaan luar biasa yang telah mereka peroleh, mereka tak lupa untuk memainkan peran sentralnya yaitu mendidik dan menyiapkan anak2 (baca: tidak sekedar melahirkan) yang memenuhi kwalifikasi dan siap meneruskan estafeta perjuangan bangsa ini. Bukan ibu2 yang hanya mengedepankan egoisme, unggul berkiprah di segala sektor kehidupan namun abai terhadap peran utamanya yang tak tergantikan oleh siapapun, tidak pula oleh si "mbak". 

Last but not least semangat hari ibu juga bukan romantisme sehari. Hanya sehari mengekspresikan penghargaan atas pengorbanan seorang ibu dengan mengirim ucapan, bunga atau hadiah. Karena dalam Islam everyday is mothers day.